TAK dapat dipungkiri, arus lalu lintas di Jl Cileduk Raya memang sering macet. Apalagi, saat jam-jam sibuk. Kemacetan tersebut paling parah terjadi di bawah kolong fly over (FO) Kebayoranlama. Selain disebabkan banyaknya kendaraan yang melintas, kemacetan di kolong FO Kebayoranlama juga disebabkan oleh maraknya pedagang kaki
Dari pantauan beritajakarta.com, Rabu (27/5), kemacetan cukup parah terjadi di ruas jalan yang menuju ke arah Cipulir. Sebab, puluhan PKL, mulai dari pedagang pakaian, pedagang sandal, buah-buahan, dan minuman terlihat asyik mangkal di pingir jalan. Padahal, di sepanjang lintasan tersebut sudah terdapat marka pembatas dari beton untuk memisahkan trotoar dari jalan raya.
Kondisi ini tentu membuat miris pandangan mata para pengguna jalan. Sebab, situasinya cukup semrawut, dan tak jarang juga sejumlah kendaraan membunyikan klakson untuk mencari jalan. Sebab, selain PKL, di bawah kolong FO tersebut juga dijumpai beberapa angkutan umum yang ngetem. Padahal, akses menuju kolong FO tersebut berbentuk bottleneck.
“Kalau lewat sini pasti macet, jangankan pagi atau sore hari. Malam pun di sini macet. Soalnya, banyak pedagang yang menyita badan jalan. Mereka harus ditertibkan, kasihan masyarakat yang selalu terjebak macet. Apalagi kalau sedang buru-buru,” ujar Rahmat, warga Cileduk, Rabu (27/5).
Menanggapi hal ini, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan, Jurnalis, mengaku sudah berulang kali menertibkan para PKL di kawasan tersebut. Hanya saja setelah tertib, beberapa minggu para PKL tersebut kembali lagi. Karena itu, ke depan Satpol PP akan mencari cara yang tepat sasaran agar setelah ditertibkan para PKL tersebut tidak kembali. “Kita tidak boleh asal menertibkan saja. Kita tidak ingin kejadian seperti di
Pelaksanaan penertibanya sendiri, kata Jurnalis, belum akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Sebab, sebentar lagi bangsa
“Pasti kita tertibkan, karena biar bagaimana pun mereka melanggar Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum. Sekarang, kita baru tahap sosialisasi dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan mudah-mudahan setelah pemilu mereka sudah bisa dibersihkan,” tandasnya.